BIOGRAFI
TUJUH ULAMA HADIST
Makalah
Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
”
علوم الحديث ”
Disusun
Oleh:
شمسيّة نور بيتي (٢١٠٣١١٠٦٨)
Dosen
Pengampu:
Dra. Hj. SITI AMINAH SAHAL, M.Ag.
Jurusan/Prodi/Semester
TARBIYAH/PAI/II
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NEGERI
(STAIN) PONOROGO
2012
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada saat sekarang ini, perkembangan ilmu
pengetahuan benar-benar mengalami puncak kejayaannya salah satunya adalah ilmu Hadist.
Dengan demikian kita mengetahui bahwa hadist sebagai sumber ajaran islam ke dua
menempati posisi yang sangat penting dan strategis didalam kajian-kajian keislaman.
Setidaknya dengan mengetahui sejarah biografi para ulama dalam menelusuri dan
menulis hadist-hadist Rasulullah.
Maka salah bagian yang tidak kalah penting dalam hal
ini adalah mengetahui profil dan sejarah ulama-ulama yang telah menulis hadist.
Dengan jasa mereka kita dapat dengan mudah memperoleh sumber-sumber hukum secara
lengkap dan sistematis serta dapat meneladani Rasulullah.
Dari uraian di atas maka kami ingin menguraikan
dalam makalh kami tentang “ Biografi Tujuh Ulama Hadist” yang banyak meriewayatkan dan menulis Hadist
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana sejarah hidup para ulama hadist ?
2.
Apa saja karya-karya para uama ahli hadist ?
PEMBAHASAN
Biografi
Ulama Hadist
A.
IMAM
BUKHARI
1.
Biografi
Beliau
bernama Al-Imam Abu Abdillah Muhammad ibn Isma’il ibn Ibrahim ibn Al- Mughirah
ibn Bardizbah Al-Ja’fi Al-Bukhari, beliau lahir pada tanggal 13 bulan Syawal
tahun 194H/910M di Bukhara.[1]
Beliau dikenal dengan nama Bukhari karena beliau putra dari daerah Bukhara.
Beliau sangat banyak menghafal
berpuluh-puluh ribu hadist yang tidak ada tandingannya ini adalah
seorang yang wara’, sedikit makan, banyak membaca Al-Qur’an baik siang maupun
malam serta gemar berbuat kebajikan terhadap murid-muridnya. Kakek-kakek beliau
beragama Majusi. Kakeknya yang mula-mula memeluk Islam adalah Mughirah yang di
islamkan oleh wali kota yang bernama Al-Yaman bin Anas Al-Ja’fi yang karena
inilah beliau dinisbatkan dengan Al-Ja’fi atas dasar wala-ul-Islam.[2]
Beliau wafat di Desa Khartank kota Samarkhan pada tanggal 30 Ramadhan tahun 256
H.[3]
2.
Perhatiannya
Terhadap Ilmu Hadist
Sejak
umur 10 tahun beliau sudah mempunyai perhatian terhadap ilmu-ilmu Hadist,
bahkan beliau sudah mempunyai hafalan hadist yang tidak sedikit jumlahnya.
Beliau merantau ke negeri Syam, Mesir, Jazirah sampai dua kali, Bashrah empat
kali, Hijas bermukim selama 6 tahun, Baghdad bersama ahli-ahli hadist yang
lainnya. Pada suatu ketika para ulama hadist sepakat untuk menguji beliu, ada
10 orang ulama yang yang masing-masing akan mengutarakan sepuluh hadist yang
sudah di acak sanad dan matannya, akan tetapi jawaban belia dari setiap hadist
yang dikemukakan oleh penanya pertama adalah “saya tidak mengetahuinya” samapai
penanya ke sepuluh, lalu beliau menerangkan denagn membenarkan dan
mengembalikan sand-sanadnya pada matan yang sebenarnya satu persatu samapai
selesai semuanya. Para ulama hadist tercengang dan terpaksa harus mengakui
kepandaiannya, ketelitiannya, dan kehafalannya dalam ilmu hadist.
Beliau
memperoleh hadist dari beberapa hadist dari para Hafidh antara lain:
·
Maki bin Ibrahim
·
Abdullah bin
Ustman Al-Marwazi
·
Abdullah bin
Musa Al-Abbasy,dll.
Sedangkan
ulama-ulama besar yang mengambil hadist dari beliau anatar lain: Imam ahmad,
Imam Muslim, Abu Zur’ah, At-Turmudzi, Ibnu Khuzaimah dan An-nasa’i.
3.
Karya-Karyanya
1.
Jami’us
Shahih
Yakni
kimpulan hadist-hadist shahih yang beliau kumpulkan selama 16 tahun lamanya.
Julah hadist yang di tulis sebanyak 6.397 buah dengan yang terulang ulang, muallaq
(1.341 buah), mutabi’ (384 buah), jadi seluruhnya berjumlah 8.122
buah, sedangkan yang tanpa di ulang ulang berjumlah 2.513 buah. Kitab ini
merupakan seshahih shahih kitab hadist setelah Al-Qur’an.
2.
Qhodlayas-shahabah
wat-tabi’in
3.
At-Tharikhu’l
Akbar
4.
At-Tharikhu’l
Ausath
5.
Al-‘adabu’l
Munfarid
6.
Birrul
walidain
B.
IMAM
MUSLIM
1.
Biografi
Nama
lengkap beliau ialah Abul Husain
Al-Hajaj Al-Qusyairy An-Naisyaburi. Beliau dinisbatkan dengan An-Naisyaburi
karena beliau dilahirkan di Nisabur pada tahun 204 H/ 820M yakni kota kecil di
Iran bagian Timur Laut. Beliau adalah murid dari Imam Bukhari. Beliau wafat
pada bulan Rajab tahun261H/875M dan dimakamkankan di Nisabur.
2.
Perhatinnya
dalam Ilmu Hadist
Beliau
adalah Muhadistin terpercaya yang sangat bepergian untuk mencari Hadist. Beliau
pergi ke Khurasan untuk berguru hadist kepada Yahya bin Yahya dan Ishaq bin
Rahawaih, kemudian beliau dating kekota Rey untuk belajar Hadist kepada
Muhammad bin Mahran, Abu Hassan dll. Di Irak beliau belajar kepada Ibnu Hanbal,
Abdullah bin Maslamah dsb. Di Hijaj beliau belajar kepada Yazid bin Mansyur dan
Abu Mas’ad dan di Mesir beliau belajar kepada Amir bin Sawad, Harmalah bin
Yahya dsb.
3.
Karya-Karyanya
1.
Jami’us
Shahih
Dalam
kitab shahih ini para ulama menyebutkan sebagai kitab yang belum pernah ada
sebelum dan sesudahnya dalam segi tertib susunannya, sistematis isinya, tidak
tertukar-tukar dan berlebih dan tidak berkurang sanadnya. Secara global kitab
ini tidak ada tandingannya didalam ketelitian menggunakan sanad.
Dalam
kitab ini berisi 7.273 buah hadist. Termasuk dengan yang terulang dan jika
dikurangi denagn hadist yang terulang tinggal 4.000.
2.
Musnadul
Kabir
Yakni kitab-kitab yang
menerangkan tentang Rijalul Hadsit.
3.
Al-Jami’ul
Kabir
4.
Kitabul ‘ilal wa kitabu auhamil-muhadditsin
5.
Kitabu
at-tamyiz
6.
Kitabu
man laisa illa rawin wahidun
7.
Kitabu
At-Thabaqatu T-At-Tabi’in
8.
Kitabul
al-muhadlrmah
C.
IMAM
ABU DAWUD
1.
Biografi
Nama
lenkap beliau adalah Abu Dawud Sulaiman
bin Asy’ats bin Ishaq as-Sijistani. Beliau di nisbatkan kepada tempat
kelahirannya yakni Sijistany ( terletak antara Iran dengan Afganistan). Beliau lahir
di koa tersebu pada tahun 202H/871M. Beliau juga senang merantau ke
negeri-negeri tetangga untuk mencari hadist dan ilmu-ilmu yang lain. Kemudian
dikumpulkan ,ditulis dan disusun hadist-hadist yang telah diterima dari
ulama-ulama Irak, Khurasan, Syam, dan Mesir. Ulama-Ulama yang pernah diambil
hadistnya oleh beliau yakni Sulaiman binHarb, Ustman bin Abi Syaibah,
Al-Qa’naby, dan Abu Walid At-Thayalisy. Beliau wafat pada hari senin tanggal 13
bulan Shafar tahun 303H/ 915M.
2.
Karya-karyanya
1.
Sunanul
Kubra
Kitab ini lebih dikenal
dengan nama Sunan An-Nasa’i kitab sunan ini adalah kitab sunan yang
muncul setelah shahihaini yang paling sedikit hadist dha’ifnya, tapi paling
banyak perulangannya. Misalnya hadist tentang niat ini dapat diulang sampai 16
kali.
2.
Al-Mujtaba
Kitab
ini merupakan kitab setelah sunanul Kubro yang mana suatu ketika beliau
ditanya tentang hadist yang pernah ditulisnya apakah shahih atau tidak, dan beliau
menjawab ada yang shahih dan ada yang tidak, maka beliau diperintahkan untuk
memisahkan hadist yang shahih saja dan menghimpunnya dalam kitab ini.
D.
IMAM
IBNU MAJJAH
1.
Biografi
Nama
lengkap beliau adalah Abu Abdillah bin Yazid Al-Qazwini Ibnu Majjah, Majjah
adalah sebutan untuk ayanhnya oleh karena itu is dipanggil Ibnu Majjah. Beliau
dilahirkan di Qazwin pada tahun 207H/824M. Beliau telah membuat sebuah
perlawatan ke Bashrah, Baghdad, Syam, Mesir, Hijas untuk menuntut ilmu Hadist.
Beliau wafat pada tahun273H/887M.
2.
Karya-Karyanya
a.
Sunan
Ibnu Majjah
Dalam
sunan ini banyak hadist yang Dla’if bahkan tidak sedikit hadist yang munkar.
E.
IMAM
AT-TURMUDZI
A.
Biografi
Imam At-Turmudzi adalah seorang imam, hafizh, dan kritikus hadist. Nama
lengkapnya adalah Abu Isa Muhammad ibn Isa ibn Saurah At-Turmudzi. Ia lahir di
Desa Bujdari, daerah Tirmidz yang dekat dengan sungai Jaihan, pada tahun 209 H.[4] Sejak
kecil ia senang belajar. Ia juga ikut melakukan mengembara keberbagi negeri
pusat ilmu pengetahuan, seperti: Irak, Hijaz, khurasan, Bukhara dan lain-lain.
Selaim itu ia juga belajar kepada berbagai guru antara lain: Al-Bukhari,
Muslim, Abu Daud, Qutaibah ibn Sa’id, Muhammad ibn Basyar, dan lain-lain. Imam
At-Turmudzi wafat di kampungnya, Tirmidz pada malam Senin, 13 Rajab pada
tahun 279 H pada usia 70 tahun
B.
Karya-Karyanya
kitab karya tulisnya yang terkenal adalah kitab
Al-Jami’ Al-Mukhtasar Min Al-Sunan’an Rasulillah. Kitab lain yang ditulisnya
antara lain, Al-Atsar Al-Mauqufah,
Al-Asma’ al-Ashahabat, Asy-Syama’il. Al-‘Illal al-Kabir, tawarikh.
F.
Imam
Nasa’i
A.
Biografi
Nama lengkapnya adalah Abu Abdirrahman Ahmad ibn Syu’aib ibn al-Khurasani
an-Nasa’i. Nama Nasa’i dinisbatkan dengan kampung halamannya Nasa’, bagian dari
Khurasan. Ia lahir di tahun 215 H. ketika umur 15 tahun ia mulai berkelana menimba pengalaman.
Pusat-puat study yang ia kunjungi antara lain, Hijaz, Irak, meair, Syam, Syiria
dan akhirnya ia memutuskan untuk tinggal di Mesir.
Imam Nasa’i belajar banyak hadist dari guru-gurunya Al-Bukhari, di antaranya
adalah Ishaq ibn Rahawaih. Selain itu gurunya lain adalah Qutaibah ibn Sa’id
dan imam-imam hadist dari Khurasan,
Hijaz, Irak dan Mesir. Selain itu ia juga mempunyai banyak murid antara
lain: Abu Nasher Ad-Dalaby dan Abdul-Qasim At-Thabary.
B.
Karya
karyanya
b.
Sunan
An-Nasa’i
Mulanya Imam Nasa’i menyusun kitab hadist dengan nama Al-sunan al-Kubra.
Kitab ini diperlihatkan kepada gubernur al-Ramlah, kemudian ia bertanya,
“Apakah semua hadistnya shahih?” An-Nasa’i menjawab ‘Ada yang shahih, hasan, dan yang menghampiri
derajat keduanya.”. Selanjutnya, ia mengatakan kepada An-Nasa’i untuk
menuliskan hanya hadist shahih saja. Akhirnya, An-Nasa’i memurnikan As-sunan
al-kubra-nya menjadi As-sunan Ash-Shughra dan member nama al-sunan Al-Mujtaba.
G.
IMAM
MALIK
A.
Biografi
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Malik ibn Anas
ibn Malik ibn Amir ibn Al-haris ibn Ghaiman ibn Husail ibn Amr ibn Al-Haris
Al-Ashbani Al-Madani. Imam Malik dilahirkan di Madinah dri sepasang suami istri
Anas bin Malik dan Aliyah binti Suraik, bngsa Arab Yaman. Ayah Imam Malik
bukanlah Anas bin Malik sahabat Nabi, melainkan sahabat Nabi yang sangat minim
sekali informasinya. Tentang kelahirannya, terdapat perbedaan dikalangan parab
sejarawan. Ada yang mengatakan 90 H, 93 H, 94 h dan ada pula yang mengatakan 97
H, akan tetapi mayoritas sejarawan mengatakan bahwa Imam Malik lahir pada tahun
93 H pada masa Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik ibn Marwan dan meninggal dunia
pada tahun 179 H dalam usia 87 tahun setelah satu bulan sakit. Ia dikebumikan
di kuburan Baqi’. Imam Malik menikah
dengan seorang hamba yang melahirkan 3 anak laki-laki (Muhammad, Hammad, dan
Yahya) dan seorang anak perempuan (Fatimah).
B.
Guru-guru
dan Murid
Sejak kecil atas dukungan orang tuanya, khususnya ibunya, beliau berguru
kepada para ulama di Madinah. Ia tidak pernah berkelana keluar Madinah karena
kota Madinah pada masa itu adalah pusat ilmu pengetahuan agama islam, dan
karena di tempat inilah, banyak tabi’in yang berguru kepada sahabat-sahabat
Nabi. Imam Malik pernah berguru kepada 900 guru, 300 diantaranya dari golongan
tabi’in dan 600 orang dari golongan tabi’it tabi’in. menurut Amin Al-Khulli,
diantara guru-gurunya yang terkenal adalah:
1.
Rabi’ah Ar-Ra’yi bin Abdurrahman Furuh Al-Madani.
2.
Ibnu Humuz Abu Bakar bin Yazid.
3.
Ibnu Syihab Az-Zuhri.
4.
Nafi’ ibn Surajis Abdullah ibn Umar.
5.
Ja’far Shadiq ibn Muhammad ibn Ali Al-Husain ibn Abu Thalib isna
asy’ariyyah
6.
Muhammad ibn Al-Munkadir ibn Al-Hadiri At-Taimy Al-Quraisyi.
Sementar itu, muurid Imam Malik ddapat di
klasifikasikan dalam 3 kelompok:
1.
Dari kalangan tabi’in, diantaranya: Sufyan Ats-TSauri Al-Lais bin Sa’id,
Hammad ibn Zaid, Sufyan ibn Uyainah, Abu Hanifah, Abu Yusuf, dan lain-lain.
2.
Dari kalangan tabi’it-tabi’in, yaitu: Az-Zuhri, Ayyub Asy-Syakhtiyani,
Abul Aswad, Rabi’ah ibn Abd Ar-rahman, Musa ibn ‘Uqbah , dan lain-lain.
3.
Bukan tabi’in, yaitu: Nafi’ ibn Abu nu’aim, Muhammad ibn Aljan, Salim ibn
Abi Umaiyah, Abu An-Nadri, Mulana Umar ibn Abdullahy, Asy-Syafi’i, dan
lain-lain.
C.
Karya
karyanya
Diantara karya-karya Imam Malik adalah:
1.
Al-Muwatta’
2.
Kitab ‘Aqdiyah
3.
Kitab nujum, Hisab Madar Al-Zaman, Manazil Al-Qamar
4.
Kitab Manasik
5.
Kitab Tafsir Li Garib Al-Qur’an
6.
Ahkam Al-Qur’an
7.
Al-Mudawwan Al-Kubra
8.
Tafsir AlQur’an
9.
Kitab Musa Islam
10. Risalah ibn Matruf Gassan
11. Risalah ila Al-Lais
12. Risalah ila ibn Wahb.
Akan tetapi, dari beberapa karya tersebut yang
sampai kepad akta hanya dua yakni, Al-Muwatta’ dan Al-mudawwanah Al-Kubra.
……………..
[1]Hasbi Ash-Shiddieqy, Pokok-Pokok Ilmu Dirayah Hadist (Jakarta:
Bulan Bintang, 1961), 407.
[2]
Fatchur Rahman, Ikhtisar Mushthalahul Hadist (Bandung: Al-Ma’arif, 1974), 376.
[3]Badri Khaeruman, Ulumul Al-Hadist (Bandung: Pustaka
SetIa, 2010), 253.
[4] Badri Khaeruman, Ulumul Al-Hadist (Bandung: Pustaka
SetIa, 2010), 265.
maksih mbk tas ilmunya
BalasHapus